Seputarhukum. - Ketua Umum (Ketum) Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) pusat, Inggrid Kansil mengatakan, saat ini perempuan di daerah-daerah di Indonesia masih kurang percaya diri untuk menjadi pengusaha.
Hal tersebut, kata Inggrid, produk-produk yang dihasilkan belum dapat dipasarkan secara luas. Lalu, masih terbentur dengan modal usaha yang akan di buka kaum perempuan. Namun, hal tersebut bukan hambatan untuk membangun atau merintis satu bidang usaha.
Sebab, sampai Inggrid, hadirnya IPEMI akan memberikan solusi atas usaha yang akan dibangun. Begitu juga mencarikan solusi dalam modal. Terlebih dalam memasarkan produk yang dihasilkan dalam bidang usaha yang dijalankan kaum perempuan.
''Muslimah di Bengkulu harus percaya diri. Kita (IPEMI) bisa memediasi jika terkendala dengan modal. Termasuk pemasaran produk-produk yang dihasilkan,'' kata Inggrid, usai acara pelantikan dan pengukuhan pengurus dewan pimpinan wilayah (DPW) Provinsi Bengkulu, periode 2018-2023, di balai semarak, rumah dinas gubernur Bengkulu, Sabtu (16/3/2019).
Saat ini, lanjut Inggrid, IPEMI telah melakukan berbagai pelatihan-pelatihan untuk kalangan perempuan dalam bidang usaha ekonomi kerakyatan. Selain itu, IPEMI juga telah menjalin hubungan kerjasama dengan kementerian perindusrian, perdagangan dan Balai POM.
Sehingga, sampai Inggrid, dari IPEMI juga merangkul muslimah di seluruh provinsi di Indonesia seara keseluruhan. Baik pengusaha yang baru merintis maupun pun sudah merintis. Perangkulan tersebut, kata Inggrid, setiap bidang usaha yang dijalankan.
''Kita (IPEMI) merangkul muslimah se Indonesia, yang baru mau merintis, merintis maupun yang sudah merintis,'' jelas Inggrid.
Dalam menjalankan atau membuka usaha, diakui Inggrid, sosok perempuan banyak pertimbangan. Sehingga mereka tidak ingin memulai untuk membuka usaha. Sementara, kata Inggrid, bisa dimulai dari usaha membuka camilan. Seperti, pisang goreng.
Dengan membuka usaha itu, terang Inggrid, tentu akan menjadikan bidang usaha di lingkungan masyarakat. Sehingga bidang usaha tersebut menjadi home indutri yang dapat membantu meningkatkan ekonomi.
''Bidang usaha bisa di mulai dari membuka pisang goreng. Ini akan menjadi hme indutri, dari sana akan membantu meningkatkan perekonomian keluarga,'' terang Inggrid.
Ditambahkan Ketua DPW IPEMI Provinsi Bengkulu Linda Emilia Kosasi, IPEMI Bengkulu akan berusaha merangkul usaha kecil dan menengah (UKM) yang baru merintis hingga UKM yang sudah berjalan di seluruh penjuru provinsi berjuluk ''Bumi Rafflesia''.
Sebab, kata Linda, dengan cara mengakul UKM IPEMI akan menjadi tangguh dan bida bersinergi untuk membangun perekonomian di Bengkulu, dalam bidang usaha di tingkat kota/kabupaten.
''Kami (IPEMI Bengkulu) akan merangkul UKM di Bengkulu untuk bersinergi,'' ujar Linda.
IPEMI Bengkulu, lanjut Linda, sebelum dilantik sudah banyak menggelar kegiatan di wilayah Bengkulu. Hal tersebut salah satu eksistensi IPEMI untuk membangkitkan perekonomian di Bengkulu, dengan melibatkan kaum hawa.
Selain itu, tambah Linda, IPEMI juga telah menjalin kerjasama dengan Balai POM. Tujuannya, agar produk atau usaha kuliner yang dihasilkan sesuai dengan SOP.
''sudah bekerjasama dengan Balai POM. Pengusaha di edukasi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan SOP,'' jelas Linda.
Di Bengkulu, jelas Linda, pengurus DPW IPEMI sebanyak 78 orang. Selain di tingkat provinsi, kata Linda, IPEMI di tingkat kabupaten/kota se provinsi Bengkulu juga telah terbentuk. Kepengurusan di tingkat kabupaten/kota akan segera dilantik dan dikukuhkan di wilayah masing-masing.
''Secara keseluruhan anggota IPEMI tidak kurang dari 200 orang se provinsi Bengkulu. yang jelas, sebelum di lantik IPEMI sudah banyak kegiatan dan eksis di Bengkulu,'' pungkas Linda.
0 Komentar