“Seharusnya akhir Februari kemarin, tapi kita tuntaskan agenda untuk Bupati terlebih dahulu, baru menuju ke reses, dimama saat ini sudah mulai disiapkan seketariat dewan,” sampai Ketua DPRD RL Mahdi Husen SH.
Dimana reses sendiri menjadi salah satu momen DPRD Rejang Lebong dalam menyerap aspirasi masyarakat yang akan dirujuk dan dirangkum menjadi Pokok Pikiran (pokir) dewan, untuk dientri dalam anggaran Pemerintah dan diperjuangkan untuk terakomodir. Baik itu usulan program ataupun usulan fisik pembangunan yang sejauh ditunggu sejumlah masyarakat. Pasalnya tidak dapat dipungkiri jika sejauh ini Rejang Lebong masih terus butuh program dan pembangunan fisik.
“Diluar dari usulan yang dalam kegiatan sehari-hari yang disampaikan oleh masyarakat ke person dewan,” ungkapnya.
Secara aturan sendiri hasil pokok pikiran dewan harus diakomodir minimal 30 % dari seluruh usulan. Dimana ini tetap melihat kekuatan anggaran yang dimiliki Pemkab Rejang Lebong. Yang tahapannya akan melalui proses dari paripurna hasil reses DPRD yang sudah digabungkan dan diserahkan ke TAPD Rejang Lebong atau Bappeda Rejang Lebong untuk masuk dalam Murenbang Kabupaten.
“Reses inikan sifatnya wajib dilakukan, dengan tujuan apa yang dibangun pemerintah itu memang kebutuhan masyarakat,” terangnya.
Untuk tahun ini reses dewan hanya satu kali, dimana hanya akan dilakukan awal tahun saja, tidak seperti beberapa tahun yang lalu dilakukan 3 kali dalam satu tahun. Hal ini sendiri dampak dari adanya pandemi covid-19, sehingga sejumlah anggaran untuk reses pihaknya berikan untuk penanggulangan covid-19 di Rejang Lebong.
“Tahun ini hanya satu kali, akan kita lalukan sebelum murenbangkab, dimana saat ini sedang dijadwalkan bersama Banmus DPRD Rejang Lebong,” ujarnya.(PRW)
0 Komentar